5 Dampak Utama Rilis CPI Hari Ini terhadap Ekspektasi Pidato Jerome Powell di Meeting Fed Oktober 2025

Pada 24 Oktober 2025, Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis data Consumer Price Index (CPI) September yang tertunda akibat shutdown pemerintah, menunjukkan inflasi bulanan 0.4% dan core CPI 0.3%, dengan headline CPI tahunan naik ke 3.1%—tertinggi sejak Mei 2024. Data ini datang tepat sebelum meeting FOMC 28-29 Oktober, di mana Jerome Powell diharapkan membahas potensi rate cut 25 basis poin ke rentang 3.75%-4.00%. Meski inflasi naik karena tarif impor, pasar tetap optimis Fed akan melanjutkan pelonggaran moneter untuk dukung pertumbuhan.

Rilis CPI 24 Oktober 2025 memicu spekulasi tentang nada pidato Powell. Berikut adalah lima dampak utama yang menjadi tonggak ekspektasi ini.

1. Inflasi Lebih Tinggi dari Ekspektasi, Tapi Masih di Bawah Target Fed

CPI September naik 0.4% bulanan, melebihi forecast 0.3%, didorong kenaikan harga makanan dan energi akibat tarif perdagangan. Powell kemungkinan akan akui tekanan ini sebagai "supply shock sementara", tapi tekankan komitmen ke target 2% jangka panjang, menjaga peluang rate cut tetap tinggi di 85% menurut CME FedWatch.

Grafik CPI Headline vs Core September 2025

2. Shutdown Pemerintah Ciptakan "Data Vacuum" yang Bikin Powell Hati-hati

Keterlambatan data akibat shutdown membuat Powell "flying blind", seperti kata mantan kepala BLS. Di pidato nanti, ia mungkin soroti ketidakpastian ini, tapi gunakan indikator real-time seperti survei konsumen untuk justifikasi cut rate, menghindari kejutan pasar seperti volatilitas pasca-CPI hari ini.

3. Tarif Impor Jadi Penyebab Utama Kenaikan Inflasi

Bank of America catat tarif AS-China dorong inflasi 0.2% poin, memengaruhi core CPI. Powell diharapkan bahas ini sebagai faktor eksternal, mirip komentarnya Oktober lalu, dan sinyalkan bahwa Fed tak akan overreact, fokus pada domestik untuk dukung job market yang melambat.

4. Pasar Saham dan Obligasi Reaksi Positif, Dukung Rate Cut

Saham naik 1.2% dan yield Treasury 10-tahun turun ke 4.1% pasca-rilis, menandakan pasar yakin Fed cut rate. Powell mungkin gunakan ini untuk konfirmasi "soft landing", tapi ingatkan risiko gejolak jika data Oktober direvisi, memperkuat narasi meeting-by-meeting approach.

5. Proyeksi Ekonomi Jangka Panjang: Lebih Banyak Cut di 2026

Dengan CPI 3.1%, analis seperti Raymond James prediksi tiga cut lagi di 2026. Powell kemungkinan ulangi sinyal fleksibel dari pidato 14 Oktober, tekankan bahwa data hari ini tak ubah trajectory pelonggaran, tapi pantau ketat untuk hindari overheat seperti "booms and bubbles" pasca-312 cut rate global sejak 2008.Proyeksi Rate Cut Fed 2025-2026

Dampak Rilis CPI 24 Oktober terhadap Pidato Powell

Kelima dampak ini seperti inflasi naik, data vacuum, tarif impor, reaksi pasar, dan proyeksi cut mengubah rilis CPI menjadi pratinjau pidato Powell. Mereka mempercepat ekspektasi pelonggaran moneter, stabilisasi pasar, dan adaptasi ke supply shock, tapi juga hadapi tantangan seperti ketidakpastian politik. Data hari ini meletakkan dasar bagi kebijakan Fed yang adaptif, memastikan ekonomi AS tetap tangguh di tengah turbulensi global.

Posting Komentar untuk "5 Dampak Utama Rilis CPI Hari Ini terhadap Ekspektasi Pidato Jerome Powell di Meeting Fed Oktober 2025"